Kamis, 11 Juli 2013

Pembudidayaan Lele Sangkuriang

Pembudidayaan Lele Sangkuriang 

Dewasa ini Usaha perkembangbiakan Lele Sangkuriang sangat banyak digemari Masyarakat Indonesia Umumnya, dan itu sudah berkembang dimana-mana, tetapi tidak ada salahnya jika  pada  kesempatan ini saya akan membagi informasi sebagai Bahan pengetahuan bagi anda yang mungkin tertarik untuk berusaha melakukan perkembangbiakan ikan lele sangkuriang, baiklah kita baca informasi di bawah ini, semoga bermanfaat.

Lele sangkuriang  merupakan lele dumbo baru hasil dari rekayasa genetic yang dilakukan oleh BBAT sukabumi dalam upaya perbaikan kualitas ikan lele.

Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dikembangbiakan secara umum oleh masyarakat Indonesia terutama dipulau jawa, dan seterusnya di sumatera termasuk mukomuko propinsi Bengkulu. Usaha perkembangbiakan lele berkembang pesat dikarenakan 1). Bisa dikembangbiakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi 2). Penggunaan Teknologi perkembangbiakan relative mudah dikuasai oleh masyarakat, 3). Dan pemasarannya relative mudah dan 4). Serta Modal usaha yang dibutuhkan relative rendah.

Kolam terpal merupakan kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal ini bisa mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam beton. terpal yang dibutuhkan untuk pembuatan kolam ini adalah jenis kolam terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Dan Ukuran terpal yang disediakan oleh pabrik bermacam-macam sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan.Pembuatan kolam terpal bisa dilakukan dipekarangan ataupun dihalaman rumah.

Salah satu keunggulan dari perkembangbiakan ikan lele sangkuriang di kolam terpaladalah murah biaya dan praktis. Namun Sebenarnya kolam yang paling baik untuk perkembangbiakan ikan lele atau ikan yang lain adalah kolam dari tanah. Tetapi jikalau tak memiliki lahan yang cukup atau cocok maka alternatif lain  yang lebih simple dan mudah adalah kolam terpal. Serta Adapun keunggulan pemakaian kolam terpal adalah sbb:

Keuntungan dari kolam terpal tersebut adalah :
1. Bisa terhindar dari pemangsaan ikan liar
2. Dapat dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun panen
3. Bisa dijadikan peluang usaha mikro dan makro
4. Ikan Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele tampak bersih,dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan diwadah lain.
Bisa diterapkan di lahan terbatas
Dapat diterapkan pada lahan atau tanah yang memiliki porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
Biaya investasinya murah
Bisa diterapkan di daerah yang memiliki kesulitan air
Pembuatannya sangat praktis
Ikan lele yang sedang dikembangbiakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
Ikan lele yang sedang dikembangbiakan di kolam terpal jarang diserang penyakit
Kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai angka 95%
1 Langkah-langkah dalam pembuatan kolam terpal adalah

Usahakan lahan yang sedikit rindang, tetapi jangan langsung dibawah pohon. Terpal ukuran 6 x 8 meter (terpal jenis A3 lebih tebal), disaat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar bisa dibentuk sesuai rangka/patok, Tanah digali dengan memiliki kedalaman ± 70 cm, dan lebar 4 x 6 m2  supaya menempatkan posisi terpal. dikeliling kolam harus di pagar dengan menggunakan jaring agar menghindari gangguan dari hewan ternak atau untuk mengantisipasi dari lele melompat. Agar menguatkan posisi terpal dibibir kolam sebaiknya harus di pasang karung yang diisi dengan tanah disepanjang keliling kolam.

Peralatan Penunjang
Ada Beberapa jenis alat yang sangat diperlukan diantaranya adalah timbangan, alat untuk menangkap (serok/lambit), ember dll. Semua alat-alat tersebut biasanya dipakai agar memanen ikan atau pada saat kegiatan sampling pada pertumbuhan bobot tubuh ikan

Persiapan Kolam
Sebelum digunakan,sebaiknya kolam dipupuk terlebih dahulu . Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan planton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih ikan lele tersebut. Pupuk yang harus digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis antara 500-700 gr/m2 atau dalam ukuran 4 x 6 m2 sebanyak lebih kurang 16 Kg  . Bisa juga ditambahkan urea 15 gr/m2. Semua Tahapan pemupukannya adalah mula-mula kolam diisi dengan air setinggi 3 -5 cm dan dibiarkan selama satu minggu lamanya sampai wana air kolam berubah coklat atau kehijauan, dan menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alamiah lele. lalu secara bertahap ketinggian air ditambah hingga minggu ke-2, sebelum benih lele itu ditebar.
          
Penebaran benih
Sebelum benih ditebar,sebaiknya benih disucihamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KMNO4 (Kalium Permangat) atau PK dengan dosis 35 gr/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5 -10 menit

Penebaran benih hendaknya  dilakukan pada pagi atau sore hari. kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan seta dasar kolam jangan terlalu besar. Hindarilah penebaran benih pada kondisi terik matahari secara langsung. Dan kedalam air kolam pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran benih ikan lele yang hendak di tabur. Jumlah padat tebar benih antara 75-100 ekor/m2 yang berukuran  5 - 8 cm. Serta kedalaman air pada benih diterbarkan ± 30 cm

Pemberian Pakan

Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora. Semua makanan yang diberikan bisa makanan alamiah yang dapat diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Untuk pemberian makanan tambahan berupa pelet dapat diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alamiah. Didalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Dan jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Serta cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Agar mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan harus dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan dari beberapa petani dan peneliti probiotik sanggup meningkatkan efisiensi pencernaan makanan sehingga ikan lele akan menjadi cepat besar dan memiliki bobot lebih besar.

Pada pemberian pakan frekuensinya berkisar antara 3-4 kali setiap harinya. Sedangkan pda komposisi makanan buatan bisa dibuat dari campuran dedak halus dan ikan rucah dengan perbandingan antara 1:9 atau campuran dedak halus, dan bekatul, jagung, serta cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut bisa dibuat membentuk pelet.

Dan supaya diketahui juga bahwa untuk Pemberian pakan buatan (pelet) diberikan sejak benih berukuran 2 minggu lamanya berupa bentuk serbuk halus. Lalu setelah itu berangsur-angsur digunakan pelet diameter 1 milimeter barulah kemudian beralih kepada pelet ukuran 2 milimeter (sesuai umur ikan lele). Perihal ini dimaksud supaya pellet dapat dicerna lebih baik dan lebih merata oleh seluruh ikan sehingga akan meminimalisir terjadinya variasi ukuran lele selama pertumbuhannya.

Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein berkisaran antara 28 – 33 %. Pada pemberian pakan ini dilakukan secara berkala dengan dosis 3-5% dari bobot total ikan dan pemberian sebanyak 3 x sehari (pagi,siang dan sore)

Hama dan Penyakit Ikan Lele

Hama pada lele merupakan binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Pada alam bebas dan di kolam terbuka, penyakit hama yang sering menyerang lele antara lain ikan gabus dan belut, serta berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air. Penyakit parasit merupakan penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa yang berukuran sangat kecil.


Ceritanya,  rasa daging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, jadi tak heran permintaannya semakin banyak sekali. Selain memiliki rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo tersebut. Agar benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot antara 200 sampai 250 gr/ekor. Dan biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, namun secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang harus dipisahkan berdasarkan ukurannya. Perihal ini dilakukan supaya ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Serta ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.


0 komentar:

Posting Komentar